Posts

Showing posts from March, 2011

Cara Praktis Menentukan Jumlah Staf yang Efektif dan Efisien

Image
Proses penentuan jumlah pegawai melalui analisis manpower planning dapat dilakukan dengan dua cara, yakni ratio analysis dan workload analysis . Metode ratio analysis   adalah cara untuk mengestimasi kebutuhan jumlah tenaga kerja berdasar rasio antara faktor tertentu (misalnya jumlah pendapatan) dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan (misalnya jumlah pegawai yang diperlukan). Dalam konteks perusahaan Anda (Bursa Efek Indonesia), maka faktor yang bisa dijadikan patokan untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja bisa berupa jumlah emiten, atau jumlah pendapatan (revenue) selama setahun, atau nilai kapitalisasi pasar. Dengan mematok rasio tertentu, maka Anda akan bisa mengestimasi berapa kebutuhan tenaga kerja yang ideal. Contoh, kalau pendapatan perusahaan Anda selama setahun Rp 50 milyar, maka jumlah pekerja sebaiknya sekitar 500 (rasio 1 : Rp 100,000,000). Contoh lain, kalau jumlah emiten 200 perusahaan, maka jumlah karyawan sebaiknya sekitar 400 (1 : 2). Lalu, berapa patokan angka ras

Cara Mengatasi Turn-Over yang tinggi

Image
Setidaknya ada dua hal yang dapat dipelajari dan dipertimbangkan dalam menghadapi situasi yang ada. Pertama, melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi atau engagement karyawan. Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi karyawan untuk termotivasi dalam bekerja (dan tinggal serta berprestasi di dalam suatu perusahaan). Gaji sering dilihat sebagai faktor utama, namun bukan satu-satunya. Contoh: banyak orang yang memilih menjadi guru, peneliti dan profesi-profesi lain dengan gaji yang tidak terlalu tinggi, dibandingkan bekerja sebagai profesional di perusahaan dengan gaji yang tinggi. Beberapa faktor utama yang sering dilihat dalam berbagai penelitian antara lain: Lingkungan kerja, termasuk kondisi fisik tempat kerja yang ada. Ada karyawan yang suka bekerja di luar kantor bahkan di hutan atau tengah laut, ada yang suka di kantor dan di belakang meja. Hubungan dan suasana kerja. Bagaimanakah kualitas hubungan antarkaryawan maupun antara karyawan dengan dengan pimpinan? Apa

Manager yang membuat Perubahan

Image
Pada tahun 2005 lalu, IBM Global Business Services melakukan survei bertajuk The Global Human Capital Study yang melibatkan lebih dari 300 organisasi di seluruh dunia –31% responden berasal dari kawasan Asia Pasifik. Survei juga diperkuat dengan wawancara terhadap lebih dari 100 Chief Human Resources Officer (CHRO). Hasil survei tersebut mengkonfirmasikan bahwa sebagian besar organisasi menyadari, manusia dapat memberikan perbedaan kompetitif dan memiliki kemampuan untuk mentransformasikan potensi yang dimilikinya. Namun, agar dapat merespon pasar global yang terus berubah, diperlukan komitmen perusahaan tentang program dan layanan SDM yang menyegarkan, termasuk mentransformasikan peran para manajer. Manajer memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kepuasan dan komitmen karyawan. Pemahaman ini merupakan dasar dari visi strategis yang lebih besar. Yakni, bagaimana manajer membantu karyawan memahami peran masing-masing, dan membuat mereka tetap terhubung dengan strategi perusahaan,

Bagaimana agar HRD tidak jadi musuh Karyawan ?

Image
Satu permasalahan yang kerap dialami seorang Manajer HRD adalah sulitnya organ-organ perusahaan membedakan antara tugas-tanggung jawab HRD dengan tugas-tanggung jawab para manajer lini. Khususnya, dalam menangani persoalan-persoalan para karyawan yang notabene juga anak buah para manajer lini. Pada era sebelumnya, HRD masih disebut dengan bagian Personalia. Tugasnya hampir sama dengan Biro Kepegawaian kalau di Pegawai Negeri. Semua masalah kepegawaian dari mulai absensi, cuti, penilaian karyawan, pemberian gaji, tunjangan kesehatan, pembagian bonus, bimbingan dan konsultasi, pemberian sanksi terhadap pelanggaran kedisiplinan, serta seabrek tugas kepegawaian lainnya, semua Bagian Personalia yang mengurusi. Sampai sekarang citra HRD sebagai Personalia masih saja melekat di banyak anggota organisasi. Sehingga kalau ada kejadian pelanggaran kedisiplinan, rendahnya kinerja, ada karyawan yang mengundurkan diri, kekacauan penghitungan lembur, pengajuan persetujuan gaji, serta keputusan-keputu

Mengenal Tuhan ( Kemana mencari Tuhan? )

Image
Dari manakah kita berasal? dan kemanakah kita akan pergi nanti setelah kita mati ?.  Selagi manusia hidup, kita harus berusaha untuk menghayati Jati Diri kita masing-masing. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang memiliki badan jasmani dan rohani serta akal budi. Selain itu manusia harus pula berusaha untuk mengenal dan menemui Sang Penciptanya. Akhirnya menusia harus berusaha untuk dapat menyatu (Tauhid) dengan Sang Penciptanya (atau dalam bahasa Jawa di kenal dengan istilah (Manunggaling Kawula Lan Gusti) dan Rasululloh Bersabda : Sabda Nabi : “Awaludini Ma’rifatullah Ta’alla – Permulaan Pelajaran Agama ialah mengenal Tuhan” pelajaran Agama ialah mengenal Alloh Allah Berfirman : Al-Israa (17 ayat 72) Dan barang siapa yang didunia ini buta (hatinya) maka di akherat dia lebih buta dan tersesat. Al-Haq (22 ayat 46) Maka apakah mereka tidak berjalan di bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dapat mengerti atau telinga yang dapat mendengar ? maka sesungguhnya bukan

DCS vs PLC

Image
Dalam sebuah artikel dikatakan bahwa PLC dan DCS mempunyai fungsi yang sama. Saat ini perbedaan DCS dan PLC telah kabur karena masing-masing telah saling mengambil peran. PLC mengambil sebagian peran DCS dan sebaliknya. Ini sangat berbeda dengan yang dipahami selama ini bahwa : DCS (Distributed Control System) sesuai dengan namanya adalah sebuah SISTEM PENGONTROLAN yang bekerja menggunakan beberapa controller dan mengkoordinasikan kerja semua controller tersebut. Masing-masing controller tersebut menangani sebuah plant yang terpisah.  Controller yang dimaksud tersebut adalah PLC.Sedangkan PLC ( Programmable Logic Controller ) sesuai dengan namanya adalah sebuah CONTROLLER yang dapat di program kembali. Jika PLC hanya berdiri sendiri dan tidak digabungkan dengan PLC yang lain, SISTEM pengontrolannya dinamakan DDC. Jadi, PLC adalah sub sistem dari sebuah sistem besar yang bernama DCS. Yang sejajar dalam hal ini adalah DDC dengan DCS dan FF, serta PLC dengan SLC, Microcontroller,dan
Electrical & Instrumentation Content List : Control System for Industrial Automation Trainning Instrument Controls DCS vs PLC

Training Instrumentation & Controls

Image
Process Control Elements in the Loop A simple process control loop consists of three elements, the measurement, the controller and the final control element. Measurement Measurements have got to be one of the most important equipment in any processing plant. Any decision made on what the plant should do is based on what the measurements tell us. In the context of process control, all controller decisions are similarly based on measurements. With the advent of computers, it is now possible to do inferential measurements, meaning telling the value of a parameter without actually measuring it physically. It should however, be remembered that inferential measurement algorithms are also based on physical measurements. Therefore, rather than rendering measurements redundant, they have made measurements all the more important. Pressure Transmiter For more detail please Click below : Instrument & Control Tutorial.1 ===>>> Click : View to see Document or click : Download Instr

Controller System for Industrial Automation

Image
( English Version ) The element linking the measurement and the final control element is the controller. Before the advent of computers, the controllers are usually single-loop PID controllers. These are manufactured to execute PID control functions. These days, the controllers can do a lot more, however, easily 80 to 90% of the controllers are still PID controllers. Analogue vs Digital Controllers It is indeed difficult to say that analogue controllers are definitely better than digital controllers. The point is, they both work. Analogue controllers are based on mechanical parts that cause changes to the process via the final control element. Again like final control elements, these moving parts are subjected to wear and tear over time and that causes the response of the process to be somewhat different with time. Analogue controllers control continuously. Digital controllers do not have mechanical moving parts. Instead, they use processors to calculate the output based on the

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi ?

Image
Bagaimana terjadinya minyak dan gas bumi ? Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu : Pertama, ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi. Gambar 1 Skala waktu geologi  Kedua, adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnyasandstone ataulimestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut. Ketiga, adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yangimpermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi. Tempera