Masjid Agung Ibnu Abdullah Masohi - Maluku Tengah

Dibangun tahun 2009, Masjid Agung Ibnu Abdullah merupakan masjid termegah dan terbesar di kabupaten Maluku Tengah.

Kota Masohi merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah. Kota Masohi merupakan salah satu dari tiga wilayah kabupaten Maluku Tengah yang berada di Pulau Seram bersama dengan Kecamatan Amahai dan Tehoru, sebagian lagi wilayah Kabupaten Maluku Tengah berada di pulau Ambon dan pulau pulau disekitarnya. Wilayah kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten/kota lainnya di Provinsi Maluku memang sangat khas dengan ribuan pulau pulau tropis dengan segudang keindahannya.

Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu kabupaten di provinsi Maluku dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1952 (L.N. No. 49/1952) tentang pembubaran daerah Maluku selatan dan pembentukan Maluku Tengah dan Maluku Tenggara. Kabupaten Maluku Tengah beribukota di Kota Masohi sedangkan Kabupaten Maluku Tenggara beribukota di Kota Langgur.

Masohi memiliki Masjid Agung Megah yang dikenal luas dengan nama Masjid Agung Masohi meskipun nama resmi masjid ini adalah Masjid Agung Ibnu Abdullah. Masjid megah ini diresmikan oleh Bupati Maluku Tengah pada tanggal 21 Agustus 2009. Lokasi tempatnya berdiri berdekatan dengan pendopo kabupaten (rumah dinas Bupati) dan komplek perkantoran DPRD kabupaten Maluku Tengah. Lokasi masjid Agung Ibnu Abdullah terpaut sekitar 800 meter sebelah timur dari komplek kantor Bupati Maluku Tengah.

Masjid Agung Ibnu Abdullah Kota Masohi
Namaelo, Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku 97511


Nama resmi masjid ini memang sempat menuai protes dari KNPI Maluku tengah. Sebelumnya masjid ini bersama Masjid Raya Al-Mu’awanah, namun setelah dibangun ulang dan diresmikan pada tanggal 21 Agustus 2009 oleh Bupati Maluku Tengah Abdullah Tuasikal, kemudian nama masjid ini di ubah menjadi Masjid Agung Ibnu Abdullah, sebagai penghargaan kepada Bupati pertama Kabupaten Maluku Tengah, Abdullah Soulisa.

Meski memiliki kesamaan dengan nama Bupati Abdullah Tuasikal, namun demikian pemberian nama tersebut merupakan kesepakatan dari seluruh imam imam masjid di Masohi sebagai bentuk penghormatan kepada Abdullah Soulisa yang merupakan Bupati Pertama Maluku Tengah yang pertama kali membuka dan membangun kota Masohi ibukota kabupaten Maluku Tengah.

Tradisi Pemasangan Tiang Alif

Muslim maluku memiliki tradisi yang sangat khas dan sejauh ini diketahui tradisi ini hanya ada di Maluku. Tradisi tersebut adalah tradisi pemasangan Tiang Alif sebagai rangkaian akhir dari seluruh rangkaian pembangunan masjid sekaligus sebagai tanda peresmian masjid. Prosesi pemasangan Tiang Alif ini merupakan sebuah prosesi yang sangat sakral bagi muslim Maluku.

Ekterior Masjid Agung Ibnu Abdullah Masohi didominasi warna hijau dengan aksen warna kuning.
Tiang Alif yang dimaksud adalah ornamen yang dipasang di puncak atap / puncak kubah masjid. Di tanah Jawa dan pulau pulau lain biasa disebut sebagai mastaka. Bentuk mastaka masjid masjid tua di Maluku memanglah sangat khas karena memang bentuk dasarnya berupa tiang lurus seperti lurusnya huruf Alif. Pemasangan tiang Alif ini pada umumnya dilakukan oleh tokoh masyarakat langsung dipuncak / di atap masjid, sederet tangga panjang dibuat khusus dari pekarangan hingga ke puncak / atap masjid yang digunakan untuk mengusung tiang alif dan dipasangkan ke tempatnya.

Prosesi pemasangan tiang alif telah dimulai sehari sebelum pemasangan, tiang alif akan di bawa berpawai keliling negeri (Desa) dengan penuh khidmad, kemudian pada malam harinya dilakukan doa dan zikir bersama dipimpin oleh para ulama hingga pagi. Prosesi ini melibatkan khalayak ramai yang begitu antusias karena memang tak terjadi setiap waktu. Berbagai persiapan dilakukan sebelum pelakanaan termasuk persiapan pembuatan tangga yang kokoh hingga ke puncak atap masjid tempat tiang alif akan ditempatkan.

Peresmian dan prosesi pemasangan tiang alif Masjid Agung Masohi ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 21 Agustus 2009 oleh Bupati Maluku Tengah, Abdullah Tuasikal bersama jajarannya, tokoh masyarakat sipil dan militer, para alim ulama dan tentu saja khalayak ramai yang tumpah ruah menyaksikan peristiwa penting tersebut. Momen tersebut memang sangat dinanti oleh muslim disana sejalan dengan bulan suci Romadhon yang segera menjelang menjadikan peresmian masjid tersebut laksana hadiah sangat indah bagi muslim Maluku Tengah.

Interior Masjid Agung Ibnu Abdullah.
Sebagai masjid agung kabupaten, masjid agung Ibnu Abdullah Masohi menjadi pusat aktivitas Islam tingkat Kabupaten Maluku Tengah, termasuk menjadi pusat pelaksanaan sholat dua hari raya besar ummat Islam, pusat peringatan hari hari besar Islam, hingga pelepasan dan penyambutan calon Jemaah haji dari kabupaten Maluku Tengah.

Arsitektur Masjid Agung Ibnu Abdullah

Masjid Agung Ibnu Abdullah dibangun dalam bentuk masjid agung modern lengkap dengan kubah utama berukuran besar di atap masjid diapit oleh empat kubah berukuran lebih kecil di ke ermpat penjut atapnya. Masing masing empat kubah pengapit ini dibangun diatas beranda yang di ke empat sudut masjid. Penempatan beranda di sudut bangunan seperti ini memang cukup unik.

Ada banyak pilar pilar tinggi besar di Interior masjid menopang struktur atap, namun memberikan ruang yang cukup luas di bawah relung kubahnya yang berukuran besar. Interior masjid ini tidak terlalu ramai dengan beragam ragam hias. Satu mimbar kayu ditempatkan di dalam ruang mihrab dan bagian dalam kubahnya dihias dengan lukisan berpola geometris.

Berdiri dilahan yang cukup luas, masjid ini tidak atau belum dilengkapi menara. Dengan lahannya yang masih cukup luas, sangat memungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut di masa masa mendatang.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Referensi


Baca Juga


Comments

Popular posts from this blog

Masjid Raya Tanjung Pasir

Masjid Namira Lamongan

Menilik Keindahan Sepuluh Masjid Terapung di Indonesia (Bagian 1)