Menara Asma’ul Husna Kediri, Jawa Timur

Menara Asma'ul Husna menjulang dari kawasan pondok pesantren Wali Barokah Kediri.

Menara Asma’ul Husna saat ini merupakan menara masjid tertinggi di Indonesia. Sesuai dengan namanya menara masjid ini dibangun setinggi 99 meter sejumlah nama nama indah Allah Subhanahuwata’ala atau Asma’ul Husna. Menara ini sejatinya merupakan menara dari Masjid Masjid Baitul ‘Alayang merupakan salah satu fasilitas di dalam komplek Pondok Pesantren Wali Barokah yang dikelola oleh Lembaga Dakwah Islamiah Indonesia (LDII) di desa Burangen, Kediri.

Menara yang begitu jangkung menjulang ini berdiri di sisi utara Masjid Baitul A’la dan sebelah barat gedung asrama putri (astri) Ponpes Wali Barokah, dirancang oleh Tim Perencanaan Ponpes Wali Barokah yang dipimpim oleh H. Nurdin dan mengambil asosiasi bentuk menara Masjidil Haram di Mekah. Monumen yang juga menjadi kebanggaan jamaah LDII ini memiliki 2 lantai sebagai struktur base / dasar, 5 ruas yang menonjol keluar menjadi teras dan 2 balkon beratap. Pembangunannya dimulai pada bulan Juli tahun 2000 dan selesai pada bulan September 2003 dan kemudian diresmikan oleh Wapres Jusuf Kalla pada tanggal 23 Januari 2009.



Tak hanya megah dan menjulang begitu tinggi hingga dapat dilihat dari berbagai sudut kota Kediri, Menara ini juga semakin mahal dengan lapisan emas pada kubahnya yang mencapai berat hingga 60 kilogram. Pembangunan menara ini menghabiskan dana hingga Rp. 15,8 milyar Rupiah.

Dari kejauhan menara ini akan terlihat gagah dan menyala, bahkan menara ini masih bisa di lihat dengan jelas dari tanah lapang yang berjalak lebih dari 15 km. Sebaliknya, pengunjung yang berada di balkon menara masjid ini dapat melihat seluruh penjuru kota Kediri dari ketinggian setiap balkon menara, bahkan dapat melihat dengan jelas Stadion Brawijaya dan Pabrik Rokok Gudang Garam di kejauhan dan seantero Kota Kediri.

Pondok Pesantren Wali Barokah, dengan Masjid Baitul A'la di tengah tengahnya dan menara Asma'ul Husna yang menjulang tinggi di bagian belakang masjid.

Tentang Menara Masjid

Menara, sebenarnya tidak dikenal pada jaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa Rosulullah SAW, Sahabat Bilal Bin Rabah mengumandangkan azan dari atas atap masjid Nabi di Madinah. Menara Masjid tertua di dunia ditemukan di Masjid Agung Uqba Bin Nafi atau lebih dikenal dengan nama Masjid Agung Kairouan di Tunisia, di bagian utara benua Afrika dibangun antara tahun 724 hingga tahun 727 M atau sekitar 80 tahun setelah nabi Muhammad wafat.

Menara Masjid Agung Kairouan dibangun setinggi 31,5 meter, Menara ini dianggap sebagai menara tertua dalam dunia Islam dan sebagai bangunan dunia tertua yang masih berdiri. Karena usia dan arsitekturnya yang khas Menara Masjid Agung Kairouan ini menjadi prototype menara di dunia Islam di bagian utara benua Afrika hingga ke Eropa. 

Kini, di belahan dunia manapun, bangunan menara telah menjadi fitur yang identik dengan bangunan masjid. Rekor menara Masjid tertinggi di dunia masih dipegang oleh Masjid Hasan II di Casablanca-Maroko dengan ketinggian mencapai 210 meter dibangun pada tahun 1986 hingga 1993, sedangkan Masjidil Haram di Mekah Al-Mukarromah dan masjid Nabawi di Madinah Al-Munawwaroh merupakan masjid yang memiliki bangunan menara terbanyak di dunia.***

Referensi
 .

Comments

Popular posts from this blog

Masjid Raya Tanjung Pasir

Masjid Namira Lamongan

Menilik Keindahan Sepuluh Masjid Terapung di Indonesia (Bagian 1)